Langsung ke konten utama

ETIKA: PEMBATASAN PENCIPTA KREATIFITAS

Hello, People!Mendengar judulnya sudah menggelitik, ya!?

Betul banget! kali ini gue akan bahas mengenai etika dan kreatifitas. 

Hal ini sudah menjadi sangat simpang siur nih di kehidupan kita pasti. Dimana manusia sejatinya memiliki hak untuk menggunakan akal pikirannya dan berkarya dengan ide dan kreatifitas yang seluas-luasnya namun juga memiliki kewajiban untuk memperhatikan seperangkat etika dalam menjalankan proses kreatif tersebut. 

Etika merupakan konsep mengenai apa yang baik dan apa yang buruk di masyarakat. Menurut gue, keberadaan etika memang perlu dan harus ada. Hal ini untuk tidak menciptakan produk atau karya kreatif yang tidak bertanggung jawab. Akan sangat susah jadinya apabila manusia menjadi kreatif dengan menuangkan ide gila mereka namun saking gilanya menjadi tidak ada batasan dan keluar dari jalur yang semestinya. Hal ini tentu akan sangat berbahaya. Oleh karena itu, diperlukan etika sebagai pembatas agar kreatifitas yang dilakukan memiliki batasan dengan brief lengkap mengenai mana yang dikatakan baik dan mana yang dikatakan buruk.

Lantas, bukannya kreatifitas adalah berpikir seluas-luasnya dan tanpa batas terlebih untuk menciptakan suatu produk atau karya baru?

Hal ini yang menurut pendapat gue pribadi menjadi salah satu logical fallacies yang terjadi di masyarakat. Berpikir kreatif tentu boleh malah sangat baik. Namun tetap perlu untuk mengingat bahwa dalam kehidupan ini memiliki etika yang harus diindahkan. Bayangkan apabila semua manusia kreatif bertarung ide-ide kreatif mereka tanpa mengindahkan etika didalamnua? Tentu akan sangat kacau, kan?

Informasi dan pesan misleading akan terjadi dimana-mana bahkan yang lebih buruknya lagi adalah sampai pada kondisi masyarakat tidak bisa lagi menilai apakah konten kreatif yang dikonsumsi konten yang baik atau buruk, konten  yang benar atau bahkan salah.

Yang seharusnya dilakukan oleh para kreator dan pelaku bidang kreatif adalah melihat banyak kesempatan untuk kembali melebarkan sayap ide yang mereka miliki dengan adanya batasan atau dalam naungan etika itu sendiri. Satu pintu tertutup namun bukan berarti akan menutup seribu kemungkinan yang lain. Atau bahkan, ide dapat dikembangkan menjadi lebih luar biasa dan jauh lebih kreatif dari yang dibayangkan, namun tetap sesuai dengan koridor etika di masyarakat.

Jadi bagaimana?
Kalau kamu tim mendukung adanya etika dalam kreatifitas atau malah menolak?😉

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NETFLIX: Disrupsi dan Inovasi Teknologi

Does Netflix Change Our Lifestyle? Mendengar judulnya saja sudah membuat kalian tergelitik pasti. Kita yang sudah memasuki era digital menjadikan banyak sekali teknologi bermunculan. Teknologi-teknologi tersebut dapat membawa pengaruh khusus untuk kehidupan yang kita jalani sehari-hari loh. Pengaruh tersebut dapat berupa pengaruh negatif maupun positif. Pada post kali ini gue akan banyak membahas seputar teknologi, disrupsi yang terjadi, dan contoh inovasi teknologi yang tanpa sadar telah merubah gaya hidup kita. Namun sebelum kita masuk pada topik inti mengenai Netflix yang pasti menarik banget untuk disimak, gue mau memberikan sedikit pemahaman yang memiliki kaitan erat dengan topik yang kita bahas kali ini, mengenai Disruptive and Innovation . Apakah kedua hal tersebut sama? Istilah disruption ( disruptive innovation ) mungkin cukup asing kita dengar namun fenomena yang terjadi disekitar kita banyak sekali yang menggunakan konsep dari “disrupsi” itu sendiri khususnya dal...

Male Gender Role Conflict: Sebuah Perspektif Personal dan Refleksi Pribadi Akan Konflik Peran Gender di Masyarakat

Laki-laki itu, maskulin, berwatak tegas dan keras, tidak ekspresif, kompetitif. Haruskah? Halo, teman-teman!  Sudah lama rasanya sejak terakhir gue posting di blog ini dan berbagi ide serta perspektif gue akan banyak hal. Kemarin-kemarin gue banyak banget post tentang hobi gue akan seni pertunjukkan, proses kreatif dan pendewasaan, serta imajinasi gue untuk menciptakan inovasi teknologi. Kali ini, ada yang berbeda. Pepatah bilang tak kenal maka tak sayang. Gue kasih kesempatan teman-teman untuk mengenal dan membaca serta ikut merefleksikan apa yang akan gue tulis di postingan kali ini yang sedikit bersifat personal, gue ingin berbagi cerita dan perspektif gue pribadi akan diri gue dan masyarakat. Coba, dari judul dan pernyataan sekaligus pertanyaan pembuka di awal, sudah ada bayangan gue akan bahas apa?  Coba, apa? Sudah? Yes! Kali ini gue mau bahas tentang apa yang sudah lama menjadi keresahan dalam diri gue pribadi di masyarakat akan peran gender da...

#1 CREATIVE PROJECT: CRANN! Creative Planner App

Hey, People! Senang sekali, akhirnya dapat kesempatan untuk posting lagi di blog ini! Semoga tidak bosa, ya! Seperti judulnya, pada kesempatan kali ini, gue ingin memaparkan hasil diskusi kelompok UAS terkait proyek kreatif yang sedang kita rencanakan. Adapun anggota kelompok yang terlibat untuk merencanakan proyek ini adalah: 1. Megahati Tri 2. Anggrayna Pradikma 3. Nadya Ayu Maharani 4. Muhammad Al-Ghazali A Proyek yang kami jalankan ini menurut kami sangat menarik menjadi sebuah inovasi dan angin segar dalam dunia teknologi. Adapun creative project yang sedang kami rencanakan antara lain: CRANN! Creative Planner App #YANG KEREN PAKE CRANN Proyek ini merupakan aplikasi dengan inovasi baru untuk memberikan kesempatan bagi pemuda untuk merencanakan hidupnya lebih matang. Hal ini mengingat masyarakat usia muda saat ini khususnya yang tinggal di kota besar memiliki kegiatan yang padat sehing...